Sharing economy adalah sebuah mantra keren yang saat ini
sedang hot-hotnya dibahas di dunia bisnis. Apa itu sharing economy? Sederhananya
begini: ada beberapa cara untuk memenuhi kebutuhan kita. Pertama dengan cara membarter apa yang
kita punya dengan orang lain punya alias sama-sama
butuh. Cara kedua adalah dengan cara membeli dari yang punya apa yang kita butuhkan tapi tidak membutuhkan yang kita punya. Mereka butuhnya duit kita.... hehehe. Dalam hal
ini hubungannya sebagai produsen dan konsumen atau penjual dan pembeli. Kalau sharing economy itu ya
bila kita punya sesuatu yang berlebih kemudian kita share (berbagi) dengan orang lain
yang membutuhkan. Tentunya tidak gratis ya. Terjadi transaksi di sini antara orang dengan orang atau peer to peer transaction.
Sejak dulu sharing economy sudah biasa dilakukan tapi caranya masih offline. Misalnya
masyarakat di daerah Kuta yang terkenal dengan pantai dan sunsetnya yang
indah itu sudah biasa berbagi sebagian area rumahnya (tepatnya kamar tidurnya) yang
lebih untuk para surfer dari Aussie itu. Masyarakat lokal mempunyai suplai
kamar yang lebih sementara si pelancong sedang butuh tempat untuk berteduh
selama liburan di Bali. Inilah bentuk sharing economy.
Nah, sekarang dengan adanya teknologi internet sharing
economy menjadi semakin mudah. Dalam tulisan ini saya hanya fokus membahas
sharing economy di sektor pariwisata khususnya bidang akomodasi. Ada beberapa
website yang memfasilitasi sharing economy. Salah satu contohnya yang lagi hot
adalah AirBnB (www.airbinb.com). Yang
lainnya ada juga, misalnya HomeAway.com atau VRBO.com. Website ini memudahkan
para pemilik property yang ingin berbagi ruang dengan mereka yang membutuhkan
melalui platform dunia maya.
Coba bayangkan diri Anda yang ada di Indonesia ingin
jalan-jalan let’s say ke Roma di Italia sana. Jadi cukup masuk ke salah satu
website tersebut lalu masukkan lokasi yang Anda inginkan dan tanggalnya. Klik
search. Muncullah pilihan-pilihan kamar-kamar yang tersedia beserta harganya.
Kalau sudah merasa sreg dengan salah satunya ya tinggal lanjut klik klik saja. Maka beberapa saat
atau beberapa harinya pemilik properti akan menjawab email Anda untuk
melanjutkan transaksi dan hal-hal lainnya.
Sebenarnya sangat menarik juga untuk mencoba melakukan
perjalanan ke negeri asing dan tinggal di rumah penduduk lokal. Pengalaman yang
didapat pastilah jauh berbeda dibandingkan kalau kita menginap di hotel konvensional.
Kita merasa seperti halnya orang lokal saja. Makan di tempat orang sana biasa
makan. Bergaul dengan orang-orang lokal dan hidup di lingkungan lokal. Apalagi kita beruntung mendapatkan host atau tuan rumah yang baik.... wow feel so special deh.
Dalam diskusi dengan teman-teman sesama pelaku bisnis perhotelan di
Bali sering timbul pertanyaan apakah sharing economy ini akan mengancam bisnis
hotel konvensional. Saya sendiri berpendapat ya pasti berpengaruh. Secara
kuantitas jumlah wisatawan yang datang ke Bali meningkat setiap tahun. Namun banyak
yang mengeluh ke mana perginya wisatawan itu karena banyak hotel yang masih
sepi juga. Memang jumlah hotel meningkat belakangan ini. Tapi fakta di lapangan
juga menunjukkan banyak wisatawan yang tinggal di villa-villa atau rumah
pribadi dengan perantaraan AirBnB dan teman-temannya itu.
Lalu akankah hotel akan kehilangan relevansinya seperti halnya CD dan DVD yang punah digantikan oleh file mp3? Saya rasa
tidak. Bisnis akomodasi tidaklah sesimpel itu. Akomodasi itu adalah jasa, bukan produk. Demikian juga hotel. Tergantung kepiawaian pengelola saya yakin hotel tidak akan bernasib seperti CD dan DVD. Ada beberapa hal yang tidak bisa diberikan oleh villa-villa atau
rumah-rumah pribadi tersebut. Apa itu? Salah satunya adalah safety atau rasa
aman. Apakah Anda yakin bahwa orang yang punya rumah tersebut orang baik-baik?
Ada beberapa kejadian buruk yang menimpa penyewa. Apalagi biasanya pemilik tersebut tidak terdaftar secara resmi. Banyak
rumah/villa yang lokasinya terpencil dan tidak dilengkapi dengan penjaga. Wow….
Pastinya ada resiko keamanan di sana. Faktor lainnya adalah kelengkapan fasilitas.
Di antaranya fasilitas makan minum dan fasilitas rekreasi. Kalau Anda tinggal
di hotel tentunya hal tersebut bukan masalah.
Lalu mana yang lebih baik? Ya tergantung Anda sendiri.
Setiap orang punya preferensi masing-masing. Sharing economy pastinya lebih
murah, lebih terasa kelokalannya. Namun minusnya juga ada seperti paparan tadi. Tinggal di hotel bisa jadi lebih mahal
tetapi kita mendapatkan perasaan aman. Nah ini yang sebenarnya mahal. Tapi gak
apa-apalah mahal yang penting nyaman.
Silakan tentukan sesuai pilihan masing-masing ya. Jadilah traveller yang pintar, periksa dulu review atau komentar yang saat ini gampang sekali didapatkan di website.
Semoga bermanfaat.