Senin, 09 Juni 2008

Jepang dalam Sepekan (1): Denpasar - Osaka

Dua minggu yang lalu saya sempat melawat ke negeri matahari terbit 'Jepang' dalam rangka perjalanan dinas dari perusahaan. Ini merupakan kali pertama kunjungan saya ke Jepang. Perjalanan ke tanah baru yang menginspirasi.

Tanggal 25 Mei 2008 tengah malam, dengan menggunakan pesawat JAL716, kami rombongan berlima (4 orang Bali dan 1 orang Jepang) meninggalkan Bali melalui bandara Ngurah Rai tepat pukul 00.50 (26 Mei) menuju Osaka.

Dalam pesawat, saya kebagian tempat duduk di baris paling depan kelas ekonomi. Lumayan, kaki bisa selonjoran selama perjalanan yang memakan waktu 8 jam itu. Teman-teman satu rombongan duduk di deretan lain, agak jauh dari saya. Di sebelah saya duduk seorang bule yang katanya dari Honolulu. Namanya Patrick, orangnya ramah dan suka cerita. Katanya dia sudah dua bulan di Bali untuk berselancar di beberapa tempat di Bali bahkan dia pernah dua minggu di pantai Grajagan, Banyuwangi. Di Bali, dia punya pacar orang Indonesia dari Surabaya. Kami bertukar beberapa cerita sehingga perjalanan jadi tidak membosankan. Tanpa terasa saya tertidur.

Jam 6 pagi, pramugari membangunkan saya karena saatnya dibagikan 'breakfast'. Asyik juga nih, pikir saya. Pas lapar, ada tawaran bagus...hehehehe. Saya ambil menu western. Enak banget. Pada saat yang sama, pramugari juga membagi formulir imigrasi dan bea cukai Jepang untuk diisi. Sambil menunggu, yah... saya isi semuanya.

Ternyata tidak berselang lama, pilot mengumumkan bahwa akan segera mendarat di Kansai International Airport. Waktu menunjukkan jam 6.30 waktu Bali (jam 7.30 waktu Osaka). Dari atas, kelihatan bandara Kansai ada di tengah laut. Ternyata bandara ini memang hasil reklamasi yang luar biasa luas. Kemajuan teknologi Jepang memungkinkan hal itu terjadi.

Turun dari pesawat, kita langsung menuju terminal kedatangan. Semuanya bersih dan modern. Tidak seperti di Bali, di dalam terminal tidak banyak orang terlihat. Yang ada hanyalah petugas imigrasi yang berjajar dengan tertib. Ternyata antriannya cukup panjang, perlu waktu sekitar 30 menit untuk sampai giliran saya. Dalam antrian kami bertemu dengan tiga orang ibu-ibu dari Jakarta (mereka naik Garuda) juga ikut antri. Di sini, setiap orang asing yang datang, selain paspornya diperiksa petugas imigrasi, wajah kita juga difoto. Dengan menatap layar komputer, kita tanpa sadar foto wajah kita sudah diambil. Kita diwajibkan juga untuk melakukan perekaman sidik jari telunjuk kanan dan kiri pada alat yang disediakan. Semuanya menggunakan komputer dan canggih. Kapan ya kita bisa begini? Untunglah saya tidak banyak mendapat hambatan dari petugas. Walaupun petugasnya tidak fasih berbahasa Inggris dan saya tidak fasih bahasa Jepang, semuanya berjalan lancar. Petugasnya sangat sopan (walaupun tidak ramah) dan berpenampilan rapi.

Sampai di bagian pengambilan barang, ternyata barang-barang kami sudah menunggu. Ada petugas wanita yang membantu melakukan klaim barang. Selanjutnya kami menuju petugas bea dan cukai. Syukur juga kami saya tidak mendapatkan rintangan berarti di sini, semua isian formulir sudah saya lengkapi selama di pesawat.

Keluar bandara, kami siap-siap untuk berangkat ke hotel yang sudah kami pesan sebelumnya. menuju ke sana katanya kami harus naik bus selama 30 menit.

Sistim transportasi di Jepang sudah sangat maju. Untuk menuju hotel, kami cukup melihat peta besar yang ada di sana dan membeli tiket bus sesuai jalur yang dikehendaki. Harganya pun sudah tertera jelas di sana. Untuk beli tiket, kita cukup memasukkan uang ke dalam mesin tiket yang ada (mirip ATM). Kita tinggal pencet seharga tiket yang kita mau dan mesin akan mengeluarkan tiket (bentuknya segi empat kecil, mirip tiket Timezone) beserta uang kembaliannya. Wow.... 'smart machine'... ya.

Menunggu bus datang, kami pun antri. Di Jepang, setiap orang antri dengan tertib. Bus tiba, petugas memasukkan barang kami ke dalam bagasi. Busnya seperti baru, bersih sekali. Sopirnya memakai setelah jas. Saya mendapatkan tempat duduk di deretan tengah. Perjalanan ke hotel pun di mulai.

Akhirnya kami tiba di Osaka. Osaka... kami datang!!

Sekian dulu yah... ceritanya akan kita sambung lagi di bagian ke-2.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Besok-besok kalo ke Jepang, boleh ikut ga? Nice story! Will wait for the second, third and........... part.
Welcome to the club! Happy Writing!

Cemara Bali mengatakan...

Hehehe... boleh aja. Tapi bayar sendiri ya..

Thanks Bu atas dorongannya untuk nulis blog. Kanggoang baru belajar.